3 SUMBU PADA PESAWAT DAN 4 GAYA PADA PESAWAT

3 SUMBU PADA PESAWAT


Sebuah pesawat pada saat terbang, bebas untuk berotasi pada 3 sumbu yaitu sumbu horizontal, sumbu longitudinal dan sumbu vertikal. masing-masing sumbu tegak lurus dengan sumbu yang lain dan masing-masing melewati pusat grafitasi (center of grafity)

Axes of An Airplane

FOUR FORCES OF FLIGHT / 4 GAYA PADA SAAT TERBANG

Suatu gaya (Force) dapat dianggap sebagai dorongan atau tarikan ke arah tertentu. Gaya (Force) adalah besaran vektor sehingga gaya memiliki besaran dan arah. pada bagian ini menunjukkan gaya yang bekerja pada pesawat yang sedang terbang.

Sebuah pesawat terbang digerakkan oleh empat gaya: 
1. Gaya Angkat (Lift Force), gaya kerja ke atas atau arahnya keatas; 
2. Gaya Gravitasi/Gaya Berat (Grafity Force/Weight Force), gaya kerja ke bawah atau arahnya ke bawah; 
3. Gaya Dorong (Thrust Force), gaya mengarah maju atau arahnya ke depan; 
4. Gaya Tarik (Drag Force), gaya kerja mundur atau arahnya ke belakang (juga disebut hambatan angin yang mengenai permukaan/body peswat).
Empat Gaya pada Pesawat Terbang


GAYA BERAT/GAYA GRAVITASI 

Gaya Berat (Weight Force) merupakan gaya yang selalu diarahkan ke pusat bumi. Besarnya berat tergantung pada massa semua bagian pesawat, ditambah jumlah bahan bakar (Fuel), ditambah muatan apa pun di pesawat (orang, bagasi, kargo, dll.). Beratnya didistribusikan ke seluruh pesawat. Tetapi kita sering dapat menganggapnya berkumpul dan bekerja melalui satu titik yang disebut pusat gravitasi. Dalam penerbangan, pesawat berotasi mengelilingi pusat gravitasi (center of gravity).


Pada saat Pesawat Terbang/mengudara terdapat dua masalah utama; mengatasi berat suatu benda dengan beberapa gaya yang berlawanan, dan mengendalikan benda yang sedang terbang. Kedua soal ini terkait dengan berat benda dan letak pusat gravitasi. Selama penerbangan, berat pesawat terus berubah seiring dengan konsumsi bahan bakar (Fuel) pesawat. Distribusi berat dan pusat gravitasi juga berubah. Jadi pilot harus terus menerus menyesuaikan kontrol untuk menjaga keseimbangan pesawat.


GAYA ANGKAT / LIFT FORCE 

Untuk mengatasi gaya berat (Weight Force), pesawat menghasilkan gaya berlawanan yang disebut gaya angkat (Lift Force). Gaya Angkat dihasilkan oleh gerakan pesawat di udara dan merupakan gaya aerodinamis. "Aero" berarti udara, dan "dinamis" berarti gerakan. Lift Force diarahkan tegak lurus ke arah penerbangan. Besarnya gaya angkat (Lift Force) tergantung pada beberapa faktor antara lain bentuk, ukuran, dan kecepatan pesawat. Seperti halnya berat, setiap bagian pesawat memberikan kontribusi terhadap gaya angkat pesawat. Sebagian besar gaya angkat (Lift Force) dihasilkan oleh sayap. Lift pesawat bekerja melalui satu titik yang disebut pusat tekanan (center of pressure). Pusat tekanan didefinisikan seperti pusat gravitasi, tetapi menggunakan distribusi tekanan di sekitar tubuh, bukan distribusi berat.


Distribusi lift di sekitar pesawat penting untuk menyelesaikan masalah pengendalian. Permukaan aerodinamis digunakan untuk mengontrol pesawat dalam roll, pitch, dan yaw.


GAYA HAMBAT / DRAG FORCE

Saat pesawat bergerak di udara, ada gaya aerodinamis lain yang hadir. Udara menahan gerakan pesawat yang disebut dengan Gaya Hambat (Drag Force). Hambatan diarahkan ke sepanjang dan berlawanan dengan arah penerbangan. Seperti halnya gaya angkat, ada banyak faktor yang mempengaruhi besarnya gaya hambat termasuk bentuk pesawat dan kecepatan pesawat. Seperti lift, dan seperti gaya angkat, gaya tarik bergerak melalui pusat tekanan pesawat.


GAYA DORONG/ THRUST FORCE 

Untuk mengatasi hambatan, pesawat menggunakan sistem propulsi untuk menghasilkan gaya yang disebut Gaya Dorong (Thrust Force). Arah gaya dorong tergantung pada bagaimana mesin dipasang ke pesawat. Pada gambar di atas, dua mesin turbin terletak di bawah sayap, sejajar dengan bodi, dengan gaya dorong yang bekerja di sepanjang garis tengah bodi. Besarnya gaya dorong bergantung pada banyak faktor yang terkait dengan sistem propulsi termasuk jenis mesin, jumlah mesin, dan pengaturan throttle.

Gerakan pesawat di udara tergantung pada relative strength dan arah gaya yang ditunjukkan di atas. Jika gaya seimbang, pesawat melaju dengan kecepatan konstan. Jika gaya tidak seimbang, pesawat berakselerasi ke arah gaya terbesar.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

CONTOH SOAL VERNIER CALIPER 0,02 MM

CONTOH SOAL VERNIER CALIPER (JANGKA SORONG) 0,05 mm

Cara Membaca Vernier Caliper / Jangka Sorong Tingkat Ketelitian 0.05 mm